Hachiko: a Dog's Story

Hachiko: a Dog's Story dirilis sudah sejak tahun 2009, di Indonesia baru keluar pada 16 Maret 2010 kemarin. Film drama yang disadur berdasarkan kisah nyata ini diperankan oleh aktor kawakan Richard Gere. Film ini merupakan re-make dari film aslinya, Hachiko Monogatari tahun 1987.

Diangkat dari kisah nyata kehidupan Hachiko, seekor anjing ras Akita asli Jepang. Hachiko lahir bulan November 1923 di Odate, Jepang. Tahun 1924, Profesor Hidesaburo Ueno yang mengajar di bidang pertanian membawanya ke Tokyo dan memelihara Hachiko. Setiap hari mereka selalu pergi bersama-sama. Hachiko selalu menemani Profesor Ueno ke stasiun kereta Shibuya untuk pergi mengajar di kampus, dan pada sore hari Hachiko kembali datang ke sana untuk menanti majikannya pulang.

Pada bulan Mei 1925, Profesor Ueno terserang stroke fatal saat mengajar, ia pun meninggal dunia. Hachiko yang tidak mengetahui hal itu tetap datang menjemput majikannya di stasiun Shibuya dan menunggu dengan sabar meskipun Profesor Ueno tidak akan datang lagi.

Akhirnya istri Profesor Ueno memberikan Hachiko ke saudara untuk dirawat, tetapi Hachiko selalu melarikan diri dan datang kembali menunggu kehadiran Profesor di depan stasiun Shibuya setiap sore. Lama-kelamaan, pengguna kereta yang lain mulai memperhatikan kehadiran Hachiko yang selalu ada di sana pada jam yang sama, yaitu jam kedatangan kereta sore. Mereka sebelumnya sudah sering melihat Hachiko, mereka tahu bahwa Hachiko adalah anjing milik Profesor Ueno. Akhirnya mereka pun merasa kasihan dan memberikan makanan dan minuman bagi Hachiko selama ia menunggu.

Hachiko terus menunggu kedatangan Profesor Ueno setiap sore sampai 10 tahun kemudian. Akhirnya pada tahun 1935, Hachiko pun meninggal di depan stasiun Shibuya, tepat saat kedatangan kereta sore, di tempat di mana ia selalu setia menunggu Profesor Ueno untuk pulang bersama.

Pada bulan April 1934, Pemerintah Jepang mendirikan patung Hachiko yang terbuat dari bahan perunggu tepat di depan stasiun Shibuya sebagai perlambangan kesetiaan seekor anjing kepada majikannya. Namun pada masa PD II, patung tersebut dilebur untuk keperluan perang. Akhirnya pada tahun 1948, Takeshi Ando, yang merupakan anak dari seniman pembuat patung Hachiko yang pertama, kembali membuat patung tersebut.

Selain itu, patung yang sama juga didirikan di Odate, kota kelahiran Hachiko. Patung/boneka berisi kapas yang identik dengan Hachiko pun dibuat dan sekarang berada di Japan’s National Nature and Science Museum. Pemerintah dan rakyat Jepang sangat menghargai dan sering kali mengambil contoh loyalitas Hachiko dalam segala perbuatan mereka sehari-hari.


Pada bulan Mei 1994, Japan’s Culture Broadcasting Network memutarkan rekaman yang berisi suara gonggongan Hachiko yang dahulu sempat terekam. Mereka menggunakan teknologi laser untuk memperbaiki rekaman yang sudah parah kondisinya tersebut. Rakyat Jepang akhirnya dapat mendengar suara Hachiko setelah 59 tahun kematiannya.

Saat ini, setiap tanggal 8 April, rakyat Jepang selalu memperingatinya sebagai Hari Hachiko, hari di mana manusia bisa mencontoh sikap setia seekor anjing dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak terlalu berbeda dengan cerita aslinya, pada film Hachiko: a Dog's Story, diceritakan Prof. Parker Wilson (Richard Gere) menemukan Hachi di sebuah stasiun kereta. Prof. Wilson yang bekerja sebagai guru kesenian itu kemudian membawa Hachi ke rumahnya. Walaupun sempat tidak disetujui oleh istrinya saat Prof. Wilson membawa Hachi, akhirnya Hachi diterima oleh keluarga Wilson. Dari kecil Prof. Wilson memelihara dan bermain dengan Hachi, sampai hubungan meraka pun semakin dekat.

Hachi selalu ikut mengantar Prof. Wilson pergi bekerja pada pagi hari dan jam 5 sore Hachi selalu setia menunggu kedatangan tuannya itu di stasiun. Kondisi ini semakin lama berlangsung terus menerus hingga orang yang ada di stasiun iri dan kagum melihat kedekatan Hachi dan Prof. Wilson.
Sampai suatu ketika Prof. Wilson mendapat serangan jantung ketika mengajar dan meninggal, Hachi yang tidak tahu tetap saja menunggu dan menunggu kedatangan tuannya di stasiun itu.

Sepeninggal Prof. Wilson, Mrs. Wilson menjual rumah mereka dan Hachi dirawat oleh putri mereka. Tetapi, karena rasa cinta dan kesetiaan kepada Prof. Wilson, Hachi kabur dan selalu menunggu kedatangan tuannya jam 5 sore di stasiun. Akhirnya, anak perempuan Wilson mengizinkan Hachi untuk pergi dan menunggu kedatangan ayahnya.

Hachi pun terus menerus menunggu kedatangan tuannya, bahkan sampai 10 tahun ia tetap setia menunggu di stasiun. Sampai akhirnya Mrs. Wilson mendapati Hachi yang masih setia menunggu kedatangan suaminya, di sini lah saya sungguh sangat terharu ketika melihat Mrs. Wilson memeluk Hachi dan meitikan air matanya karena melihat kecintaan Hachi yang masih setia menunggu kedatangan Suaminya.

Sebuah film yang mengajarkan nilai yang sangat berharga bagi kehidupan, sangat RECOMMENDED untuk ditonton, sure :)

Trailer [HACHIKO] :



Hachiko: a Dog's Story Hachiko: a Dog's Story Reviewed by Endi on 5/14/2010 Rating: 5

2 comments:

  1. Saya juga rasa terharu dengan filem tersebut....
    Dan saya juga bisa dapat pelajaran bagaimana belajar kesetiaan....

    ReplyDelete
  2. Saya juga rasa terharu dengan filem tersebut....
    Dan saya juga bisa dapat pelajaran bagaimana belajar kesetiaan....

    By adyanto prakoso

    ReplyDelete

Powered by Blogger.